Hwan-yeong
Selamat Membaca
Jumat, 23 Oktober 2015
Kamis, 26 Februari 2015
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan
mempublikasikan tentang jurusan / pekerjaan saya yaitu surveyor . secara dasar , surveyor adalah pekerja pengukur di lapangan untuk merencanakan suatu area untuk dibangun sebuah bangunan . namun untuk lebih spesifik lagi , berikut adalah tugas seorang surveyor :
- Menganalisa pekerjaan
- Membuat keputusan
- Melaksanakan pengukuran
- Memproses / mengitung data
- Melakukan penggambaran / penyajian data
- Melakukan pematokan / pemancangan
Tugas tugas surveyor / juru ukur
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan
mempublikasikan tentang jurusan / pekerjaan saya yaitu surveyor . secara dasar , surveyor adalah pekerja pengukur di lapangan untuk merencanakan suatu area untuk dibangun sebuah bangunan . namun untuk lebih spesifik lagi , berikut adalah tugas seorang surveyor :
- Menganalisa pekerjaan
- Membuat keputusan
- Melaksanakan pengukuran
- Memproses / mengitung data
- Melakukan penggambaran / penyajian data
- Melakukan pematokan / pemancangan
A.
Penggambaran Kontur
1. Mencari selisih koordinat X terbesar dan terkecil
2. Mencari selisih koordinat Y terbesar dan terkecil
3. Selisih koordinat X dan Y dibagi dengan skala ,
kemudian buat gambar seperti ini :
Y
4. Kemudian gambar koordinat masing masing titik
5. Cara penggambaran kontu adalah :
Interval
tanah dicari - interval terendah X jarak = Interval Kontur
Interval tertinggi -
interval terendah
skala
Cara Penggambaran kontur manual
A.
Penggambaran Kontur
1. Mencari selisih koordinat X terbesar dan terkecil
2. Mencari selisih koordinat Y terbesar dan terkecil
3. Selisih koordinat X dan Y dibagi dengan skala ,
kemudian buat gambar seperti ini :
Y
4. Kemudian gambar koordinat masing masing titik
5. Cara penggambaran kontu adalah :
Interval
tanah dicari - interval terendah X jarak = Interval Kontur
Interval tertinggi -
interval terendah
skala
Kamis, 19 Februari 2015
Assalamu'alaikum wr wb....kali ini saya akan berbagi informasi mengenai alat ukur optis yaitu pesawat penyipat datar dan theodolit sebelum digunakan....check it out....
syarat syarat theodolit / pesawat penyipat datar sebelum digunakan :
- Sumbu kesatu (vertikal) tegak lurus dengan sumbu kedua (horizontal) : dalam keadaan ini , berarti pesawat harus benar benar tegak lurus / mendatar . untuk mengetahui keadaan ini , bisa membidik kearah bangunan dengan ketinggian yang sama . jika pesawat diputar ke arah manapun dan menunjukan benang tengah yang sama , berarti pesawat dalam keadaan baik .
- Sumbu kedua (horizontal) sejajar dengan garis arah nivo : jadi , nivo yang dalam keadaan tegak juga harus sejajar dengan sumbu kedua . dengan kata lain , sumbu kedua benar benar datar .
- Kesalahan indeks vertikal = 0 :
Menghilangkan Kesalahan Index Vertikal
Arahkan teropong pada titik yang telah ditentukan misal A1, pada kedudukan biasa (B). catat pembacaan lingkaran vertikalnya . Ubah teropong pada posisi luar biasa (LB ). Catat pembacaan vertikalnya . Lakukan koreksi dengan menambahkan atau mengurangi pembacaan terakhir dengan menggunakan sekerup penggerak halus vertikal sebesar p , dimana :
- akibat penambahan atau pengurangan tersebut maka garis bidik akan bergeser. Karena itu garis bidik harus diarahkan kembali ke titik A dengan cara memutar sekerup koreksi diafragma atas bawah. Bisa juga dengan menyeimbangkan kembali nivo alhidade vertikal (nivo tabung) yang menjadi tidak seimbang akibat penambahan tadi.
- Lakukan langkah-langkah di atas secara berulang-ulang sampai didapatkan p = 0 atau p mendekati nol.
Syarat syarat Pesawat Penyipat Datar , Theodolit , sebelum digunakan
Assalamu'alaikum wr wb....kali ini saya akan berbagi informasi mengenai alat ukur optis yaitu pesawat penyipat datar dan theodolit sebelum digunakan....check it out....
syarat syarat theodolit / pesawat penyipat datar sebelum digunakan :
- Sumbu kesatu (vertikal) tegak lurus dengan sumbu kedua (horizontal) : dalam keadaan ini , berarti pesawat harus benar benar tegak lurus / mendatar . untuk mengetahui keadaan ini , bisa membidik kearah bangunan dengan ketinggian yang sama . jika pesawat diputar ke arah manapun dan menunjukan benang tengah yang sama , berarti pesawat dalam keadaan baik .
- Sumbu kedua (horizontal) sejajar dengan garis arah nivo : jadi , nivo yang dalam keadaan tegak juga harus sejajar dengan sumbu kedua . dengan kata lain , sumbu kedua benar benar datar .
- Kesalahan indeks vertikal = 0 :
Menghilangkan Kesalahan Index Vertikal
Arahkan teropong pada titik yang telah ditentukan misal A1, pada kedudukan biasa (B). catat pembacaan lingkaran vertikalnya . Ubah teropong pada posisi luar biasa (LB ). Catat pembacaan vertikalnya . Lakukan koreksi dengan menambahkan atau mengurangi pembacaan terakhir dengan menggunakan sekerup penggerak halus vertikal sebesar p , dimana :
- akibat penambahan atau pengurangan tersebut maka garis bidik akan bergeser. Karena itu garis bidik harus diarahkan kembali ke titik A dengan cara memutar sekerup koreksi diafragma atas bawah. Bisa juga dengan menyeimbangkan kembali nivo alhidade vertikal (nivo tabung) yang menjadi tidak seimbang akibat penambahan tadi.
- Lakukan langkah-langkah di atas secara berulang-ulang sampai didapatkan p = 0 atau p mendekati nol.
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan berbagi mengenai perbedaan bendung dan bendungan...memang beberapa orang awam bahwa bendung dan bendungan dalah hal yang sama , tetapi dalam ilmu teknik , dua hal tersebut adalah berbeda...mari kita baca selengkapnya...check it out...
- Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolam
tetapi mampu melewati bagian atas bendung. Bendung mengizinkan air
meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam
debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung bermanfaat
untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.
Kementrian PU membagi bendung menjadi dua, yaitu bendung tetap dan bendung gerak :
- Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
- Bendung gerak dalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu yang dapat digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai
Perhitungan debit secara sederhana yaitu:
- Q adalah debit
- C adalah konstanta bendung
- L adalah lebar belahan
- H adalah tinggi air yang melewati belahan
- n adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2 untuk belahan berbentuk V)
Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
- Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."[1]
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.[2] Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.
Perbedaan Bendung dan Bendungan
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan berbagi mengenai perbedaan bendung dan bendungan...memang beberapa orang awam bahwa bendung dan bendungan dalah hal yang sama , tetapi dalam ilmu teknik , dua hal tersebut adalah berbeda...mari kita baca selengkapnya...check it out...
- Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolam
tetapi mampu melewati bagian atas bendung. Bendung mengizinkan air
meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam
debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung bermanfaat
untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.
Kementrian PU membagi bendung menjadi dua, yaitu bendung tetap dan bendung gerak :
- Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
- Bendung gerak dalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu yang dapat digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai
Perhitungan debit secara sederhana yaitu:
- Q adalah debit
- C adalah konstanta bendung
- L adalah lebar belahan
- H adalah tinggi air yang melewati belahan
- n adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2 untuk belahan berbentuk V)
Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
- Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."[1]
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.[2] Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.
Senin, 09 Februari 2015
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan memosting sedikit mengenai GPS dan cara memasukkan data ke komputer dari GPS garmin...berikut :
1. Colokkan kabel USB GPS ke komputer , buka aplikasi MAPSOURCE pada komputer
3. Lalu klik find device sampai alat GPS terdeteksi
4. setelah itu klik receive , dan track / data GPS sudah masuk ke komputer.
Demikianlah posting saya kali ini , bila ada kesalahan mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam proses belajar ... terima kasiih , :)
Wassalamu'alaikum wr wb....
1. Colokkan kabel USB GPS ke komputer , buka aplikasi MAPSOURCE pada komputer
2. Klik TRANSFER pada menu bar , lalu pilih received from device
4. setelah itu klik receive , dan track / data GPS sudah masuk ke komputer.
Demikianlah posting saya kali ini , bila ada kesalahan mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam proses belajar ... terima kasiih , :)
Wassalamu'alaikum wr wb....
Cara memasukkan data pada GPS ke komputer
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan memosting sedikit mengenai GPS dan cara memasukkan data ke komputer dari GPS garmin...berikut :
1. Colokkan kabel USB GPS ke komputer , buka aplikasi MAPSOURCE pada komputer
3. Lalu klik find device sampai alat GPS terdeteksi
4. setelah itu klik receive , dan track / data GPS sudah masuk ke komputer.
Demikianlah posting saya kali ini , bila ada kesalahan mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam proses belajar ... terima kasiih , :)
Wassalamu'alaikum wr wb....
1. Colokkan kabel USB GPS ke komputer , buka aplikasi MAPSOURCE pada komputer
2. Klik TRANSFER pada menu bar , lalu pilih received from device
4. setelah itu klik receive , dan track / data GPS sudah masuk ke komputer.
Demikianlah posting saya kali ini , bila ada kesalahan mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam proses belajar ... terima kasiih , :)
Wassalamu'alaikum wr wb....
Jumat, 06 Februari 2015
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada saya selaku penulis, sehingga dapat
menyelesaikan laporan mengenai program surfer.
Penyusunan laporan surfer ini adalah salah satu syarat untuk Ujian
Semester Ganjil (USG) tahun pelajaran 2014/2015 dan laporan ini juga sebagai
bukti bahwa saya selaku penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan makalah
surfer.
Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari bapak ibu
guru SMK N 2 PURWOKERTO , bursa kerja khusus SMK N 2 PURWOKERTO , pihak
pebimbing , dan kepada Orang Tua yang telah memberikan do'a, arah, dukungan,
dan dorongan dari segi material maupun moral.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun
dari ilmu pengetahuan yang penyusun kuasai. Oleh karena itu saya selaku penulis
mohon keritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan
laporan atau kaarya tulis dimasa mendatang.
Atas perhatian dan waktunya saya
ucapkan terimakasih.
Purwokerto , 31
Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB
I..................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 3
A.
LATAR
BELAKANG.................................................................................................. 3
B.
TUJUAN.................................................................................................................... 3
C.
MANFAAT
SURFER................................................................................................. 3
BAB
II.................................................................................................................................... 4
ISI........................................................................................................................................... 4
A.
PENGERTIAN
SURFER.......................................................................................... 4
B.
PENGERTIAN
KONTUR.......................................................................................... 6
C.
LANDASAN
TEORI.................................................................................................. 8
D.
METODE
PENGUKURAN....................................................................................... 10
BAB
III................................................................................................................................... 14
PENUTUP............................................................................................................................. 14
A.
KESIMPULAN........................................................................................................... 14
B.
SARAN...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Surfer
8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk
pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid.
Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih,
perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat
keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih
tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan
minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive OS( windows); 13 MB
ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk
data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk besar
gambar (bitsmaps) dan tampilan.
B.
TUJUAN
1.
Siswa
dapat mengenal lebih dalam tentang surfer
2.
Siswa
dapat menjalankan aplikasi surfer
3.
Siswa
dapat membuat peta kontur dan pemodelan 3 dimensi menggunakan aplikasi surfer
4.
Siswa
dapat memahami langkah langkah menggunakan software surfer
C.
MANFAAT SURFER
1.
Surfer
memudahkan untuk membuat kontur dan gambar 3D dengan memasukan data XYZ
2.
Dalam
membuat kontur di surfer , tidak terlalu sulit untuk mengerjakannnya
3.
Pada
surfer juga bermanfaat untuk mengetahui volume tanah
4.
Surfer
memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model
spasial 3 Dimensi
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN SURFER
Surfer
adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur
dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini
melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik
segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan
horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar
pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini
memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z
yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses
pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari
proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.
Untuk
sistem operasi dan perangkat keras , surfer tidak mensyaratkan perangkat keras
ataupun sistem operasi yang tinggi.Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam
aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasiWindows 9x dan Windows
NT.Berikut adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:Tersedia ruang
untuk program minimal 4 MB.Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows
NT.RAM minimal 4 MB.Monitor VGA atau SVGA.
Pemasangan
program surfer (instal) , Masukkan master program Surfer pada CD ROM atau media
lain.Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup. Surfer menanyakan lokasi
pemasangan.Jawab drive yang diinginkan. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan
Yes.
Lembar
Kerja Surfer Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian, yaitu:Surface
plot,Worksheet,Editor.
Surface
plot
Surface plot adalah lembar kerja yang
digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar
kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta
dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk
mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta
tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.Lembar plot ini menyerupai
lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran,teks, posisi obyek,
garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas
kerja yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta.
Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang
digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam
pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang
selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi.
Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS
Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan
baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam
file .dat.
Editor
Jendela
editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks
ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam
jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang
sama untuk dipasangkan pada berbagai peta.
Jendela editor juga digunakan untuk
menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume
file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat
disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
Overlay
peta kontur
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah
menampakkan sebuah peta kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta
kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah
wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.
B.
PENGERTIAN KONTUR
Kontur
adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif,
maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan
garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut
secara renggang.
Informasi
relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang
merupakan ketinggiangaris tersebut
diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan
adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama dengan beda
tinggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung kepada skala peta, juga
pada relief permukaan.
Interpolasi
Titik Kontur
Garis kontur adalah garis khayal
dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis
kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas
peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis
kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m
terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah.
Aplikasi
lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope
(kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan
tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan
(cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau
bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis
perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta.
Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini
juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis-garis
kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan
tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik.
Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures
dan shading.
Garis kontur memiliki sifat sebagai
berikut :
a)
Berbentuk kurva tertutup.
b)
Tidak bercabang.
c)
Tidak berpotongan.
d)
Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e)
Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f)
Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g)
Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h)
Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
i)
Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang
disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta
yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan
dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500
dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur
adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
j)
Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3
garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada
daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k)
Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.
l)
Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih
tinggi.
m) Rangkaian garis kontur yang
berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
n)
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan
suatu lembah/jurang
C.
LANDASAN TEORI
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Langkah membuat kontur secara
sederhana yaitu:
• Buka program surfer (bisa dengan double klik)
maka tampilan awalnya akan seperti gambar dibawah ini :
• Selanjutnya klik File – New – Worksheet (atau
dengan Ctrl + W )
• Jika anda berhasil membuka worksheet maka akan
keluar tabel seperti saat anda membuka MS. Excel :
§ untuk selanjutnya tinggal masukkan
data anda sesuai koordinat x, y, dan z
• Setelah Save worksheet maka kembali ke menu
plot (sebelah worksheet kita tadi) terus masuk klik menu grid-data- pilih nama
worksheet kita tadi co: latihan.bln (bln itu format penyimpanannya jadi g usah
ditulis waktu nyimpan)
• Sedangkan untuk menampilkan gambar konturnya
klik menu Map – New – Contour Map – pilih file dengan nama latihan.
• Hasil contur terlihat seperti gambar dibawah :
• Nah sedangkan untuk mewarnai kontur tersebut
dapat dilakukan dengan klik gambar kontur lalu klik kanan – properties –
general – centang pada tulisan fill contour :
• Lalu ubah juga levelnya sesuai dengan warna
yang dikehendaki dan hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
D.
METODE PENGUKURAN
POLYGON
Metode
polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana
titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran
sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
Pengukuran
dan pemetaan poligon merupakan salah
satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan
untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.
Pengukuran
Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :
a. Metode titik tunggal
b. Pengikatan kemuka
c. Pengikatan kebelakang
Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:
a. Metode collins
b. Metode cassini
c. Metode titik banyak
Banyak titik di bagi lima metode :
a. Metode poligon
b. Metode triangulasi
c. Metode trilaterasi
d. Metode triangulterasi
e. Metode kuadrilateral
Pengukuran
polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara
beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat
dibagi dalam dua bagian, diantaranya:
Polygon
berdasarkan visualnya, macamnya adalah :
Ø
Polygon tertutup
Pada
poligon tertutup :
1.
Garis-garis
kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
2.
Berakhir
di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada
ketelitian letak titik awal.
3.
Poligon
tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu
pertimbangan yang sangat penting.
4.
Titik
sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon
tertutup biasanya dipergunakan untuk :
1.
Pengukuran
titik kontur.
2.
Bangunan
sipil terpusat.
3.
Waduk.
4.
Bendungan.
5.
Kampus
UPI.
6.
Pemukiman.
7.
Jembatan
(karena diisolir dari 1 tempat).
8.
Kepemilikan
tanah.
9.
Topografi
kerangka.
Ø
Polygon terbuka
(secara
geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan
tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan
ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan
titik terakhir.
Poligon terbuka
biasanya digunakan untuk :
1.
Jalur
lintas / jalan raya.
2.
Saluran
irigasi.
3.
Kabel
listrik tegangan tinggi.
4.
Kabel
TELKOM.
5.
Jalan
kereta api.
Ø
Polygon bercabang
Dilihat dari geometris,
poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Poligon terikat sempurna
Dikatakan poligon terikat sempurna,
apabila :
- Sudut awal dan sudut akhir diketahui
besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.
- Adanya absis dan ordinat titik awal
atau akhir.
- Koordinat awal dan koordinat akhir
diketahui.
2. Poligon terikat sebagian.
Dikatakan poligon terikat sebagian,
apabila :
- Hanya diikat oleh koordinat saja atau
sudut saja.
- Terikat sudut dengan koordinat akhir
tidak diketahui.
3. Poligon tidak terikat
Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :
- Hanya ada titik awal, azimuth awal,
dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.
- Tidak terikat koordinat dan tidak
terikat sudut.
Dilihat
dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
- Polygon terikat sempurna
- Polygon terikat sebagian
- Polygon tidak terikat
Untuk
mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak
mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan
menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi.
Pengolahan
data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan
dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon
dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat
polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk
memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon
terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi
secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan
pengamatan di lapangan.
Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap
titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan
terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol
sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap
jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan
diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin
titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu
ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir
pengukuran.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Surfer merupakan software pemetaan
yang mudah dipahami , karena dalam menggunkannya hanya perlu waktu yang cukup
singkat . selain itu , dalam kebenaran pembuatan kontur surfer sangat
bergantung pada data XYZ yang dimasukkan . jika data tersebut benar , maka
hasil kontur pun benar .
B.SARAN
1.
Pada
waktu membuka grid – data- dan memilih file , maka akan muncul kkotak report 1
, pada saat itu , klik close dan boleh menyimpan report tersebut , juga tidak
masalah jika tidak menyimpannya
2.
Dalam
surfer tidak bisa me zoom dengan scroll
sebagaimana dalam software autocad , namun untuk mempermudah , cukup dengan
klik zoom realtime .
Contoh Makalah SURFER Teknik Survey Pemetaan
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada saya selaku penulis, sehingga dapat
menyelesaikan laporan mengenai program surfer.
Penyusunan laporan surfer ini adalah salah satu syarat untuk Ujian
Semester Ganjil (USG) tahun pelajaran 2014/2015 dan laporan ini juga sebagai
bukti bahwa saya selaku penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan makalah
surfer.
Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari bapak ibu
guru SMK N 2 PURWOKERTO , bursa kerja khusus SMK N 2 PURWOKERTO , pihak
pebimbing , dan kepada Orang Tua yang telah memberikan do'a, arah, dukungan,
dan dorongan dari segi material maupun moral.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun
dari ilmu pengetahuan yang penyusun kuasai. Oleh karena itu saya selaku penulis
mohon keritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan
laporan atau kaarya tulis dimasa mendatang.
Atas perhatian dan waktunya saya
ucapkan terimakasih.
Purwokerto , 31
Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB
I..................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 3
A.
LATAR
BELAKANG.................................................................................................. 3
B.
TUJUAN.................................................................................................................... 3
C.
MANFAAT
SURFER................................................................................................. 3
BAB
II.................................................................................................................................... 4
ISI........................................................................................................................................... 4
A.
PENGERTIAN
SURFER.......................................................................................... 4
B.
PENGERTIAN
KONTUR.......................................................................................... 6
C.
LANDASAN
TEORI.................................................................................................. 8
D.
METODE
PENGUKURAN....................................................................................... 10
BAB
III................................................................................................................................... 14
PENUTUP............................................................................................................................. 14
A.
KESIMPULAN........................................................................................................... 14
B.
SARAN...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Surfer
8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk
pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid.
Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih,
perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat
keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih
tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan
minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive OS( windows); 13 MB
ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk
data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk besar
gambar (bitsmaps) dan tampilan.
B.
TUJUAN
1.
Siswa
dapat mengenal lebih dalam tentang surfer
2.
Siswa
dapat menjalankan aplikasi surfer
3.
Siswa
dapat membuat peta kontur dan pemodelan 3 dimensi menggunakan aplikasi surfer
4.
Siswa
dapat memahami langkah langkah menggunakan software surfer
C.
MANFAAT SURFER
1.
Surfer
memudahkan untuk membuat kontur dan gambar 3D dengan memasukan data XYZ
2.
Dalam
membuat kontur di surfer , tidak terlalu sulit untuk mengerjakannnya
3.
Pada
surfer juga bermanfaat untuk mengetahui volume tanah
4.
Surfer
memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model
spasial 3 Dimensi
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN SURFER
Surfer
adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur
dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini
melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik
segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan
horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar
pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini
memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z
yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses
pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari
proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.
Untuk
sistem operasi dan perangkat keras , surfer tidak mensyaratkan perangkat keras
ataupun sistem operasi yang tinggi.Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam
aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasiWindows 9x dan Windows
NT.Berikut adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:Tersedia ruang
untuk program minimal 4 MB.Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows
NT.RAM minimal 4 MB.Monitor VGA atau SVGA.
Pemasangan
program surfer (instal) , Masukkan master program Surfer pada CD ROM atau media
lain.Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup. Surfer menanyakan lokasi
pemasangan.Jawab drive yang diinginkan. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan
Yes.
Lembar
Kerja Surfer Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian, yaitu:Surface
plot,Worksheet,Editor.
Surface
plot
Surface plot adalah lembar kerja yang
digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar
kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta
dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk
mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta
tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.Lembar plot ini menyerupai
lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran,teks, posisi obyek,
garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas
kerja yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta.
Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang
digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam
pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang
selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi.
Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS
Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan
baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam
file .dat.
Editor
Jendela
editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks
ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam
jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang
sama untuk dipasangkan pada berbagai peta.
Jendela editor juga digunakan untuk
menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume
file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat
disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
Overlay
peta kontur
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah
menampakkan sebuah peta kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta
kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah
wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.
B.
PENGERTIAN KONTUR
Kontur
adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif,
maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan
garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut
secara renggang.
Informasi
relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang
merupakan ketinggiangaris tersebut
diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan
adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama dengan beda
tinggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung kepada skala peta, juga
pada relief permukaan.
Interpolasi
Titik Kontur
Garis kontur adalah garis khayal
dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis
kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas
peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis
kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m
terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah.
Aplikasi
lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope
(kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan
tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan
(cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau
bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis
perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta.
Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini
juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis-garis
kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan
tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik.
Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures
dan shading.
Garis kontur memiliki sifat sebagai
berikut :
a)
Berbentuk kurva tertutup.
b)
Tidak bercabang.
c)
Tidak berpotongan.
d)
Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e)
Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f)
Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g)
Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h)
Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
i)
Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang
disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta
yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan
dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500
dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur
adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
j)
Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3
garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada
daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k)
Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.
l)
Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih
tinggi.
m) Rangkaian garis kontur yang
berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
n)
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan
suatu lembah/jurang
C.
LANDASAN TEORI
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Langkah membuat kontur secara
sederhana yaitu:
• Buka program surfer (bisa dengan double klik)
maka tampilan awalnya akan seperti gambar dibawah ini :
• Selanjutnya klik File – New – Worksheet (atau
dengan Ctrl + W )
• Jika anda berhasil membuka worksheet maka akan
keluar tabel seperti saat anda membuka MS. Excel :
§ untuk selanjutnya tinggal masukkan
data anda sesuai koordinat x, y, dan z
• Setelah Save worksheet maka kembali ke menu
plot (sebelah worksheet kita tadi) terus masuk klik menu grid-data- pilih nama
worksheet kita tadi co: latihan.bln (bln itu format penyimpanannya jadi g usah
ditulis waktu nyimpan)
• Sedangkan untuk menampilkan gambar konturnya
klik menu Map – New – Contour Map – pilih file dengan nama latihan.
• Hasil contur terlihat seperti gambar dibawah :
• Nah sedangkan untuk mewarnai kontur tersebut
dapat dilakukan dengan klik gambar kontur lalu klik kanan – properties –
general – centang pada tulisan fill contour :
• Lalu ubah juga levelnya sesuai dengan warna
yang dikehendaki dan hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
D.
METODE PENGUKURAN
POLYGON
Metode
polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana
titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran
sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
Pengukuran
dan pemetaan poligon merupakan salah
satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan
untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.
Pengukuran
Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :
a. Metode titik tunggal
b. Pengikatan kemuka
c. Pengikatan kebelakang
Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:
a. Metode collins
b. Metode cassini
c. Metode titik banyak
Banyak titik di bagi lima metode :
a. Metode poligon
b. Metode triangulasi
c. Metode trilaterasi
d. Metode triangulterasi
e. Metode kuadrilateral
Pengukuran
polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara
beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat
dibagi dalam dua bagian, diantaranya:
Polygon
berdasarkan visualnya, macamnya adalah :
Ø
Polygon tertutup
Pada
poligon tertutup :
1.
Garis-garis
kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
2.
Berakhir
di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada
ketelitian letak titik awal.
3.
Poligon
tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu
pertimbangan yang sangat penting.
4.
Titik
sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon
tertutup biasanya dipergunakan untuk :
1.
Pengukuran
titik kontur.
2.
Bangunan
sipil terpusat.
3.
Waduk.
4.
Bendungan.
5.
Kampus
UPI.
6.
Pemukiman.
7.
Jembatan
(karena diisolir dari 1 tempat).
8.
Kepemilikan
tanah.
9.
Topografi
kerangka.
Ø
Polygon terbuka
(secara
geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan
tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan
ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan
titik terakhir.
Poligon terbuka
biasanya digunakan untuk :
1.
Jalur
lintas / jalan raya.
2.
Saluran
irigasi.
3.
Kabel
listrik tegangan tinggi.
4.
Kabel
TELKOM.
5.
Jalan
kereta api.
Ø
Polygon bercabang
Dilihat dari geometris,
poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Poligon terikat sempurna
Dikatakan poligon terikat sempurna,
apabila :
- Sudut awal dan sudut akhir diketahui
besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.
- Adanya absis dan ordinat titik awal
atau akhir.
- Koordinat awal dan koordinat akhir
diketahui.
2. Poligon terikat sebagian.
Dikatakan poligon terikat sebagian,
apabila :
- Hanya diikat oleh koordinat saja atau
sudut saja.
- Terikat sudut dengan koordinat akhir
tidak diketahui.
3. Poligon tidak terikat
Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :
- Hanya ada titik awal, azimuth awal,
dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.
- Tidak terikat koordinat dan tidak
terikat sudut.
Dilihat
dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
- Polygon terikat sempurna
- Polygon terikat sebagian
- Polygon tidak terikat
Untuk
mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak
mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan
menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi.
Pengolahan
data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan
dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon
dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat
polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk
memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon
terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi
secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan
pengamatan di lapangan.
Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap
titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan
terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol
sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap
jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan
diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin
titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu
ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir
pengukuran.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Surfer merupakan software pemetaan
yang mudah dipahami , karena dalam menggunkannya hanya perlu waktu yang cukup
singkat . selain itu , dalam kebenaran pembuatan kontur surfer sangat
bergantung pada data XYZ yang dimasukkan . jika data tersebut benar , maka
hasil kontur pun benar .
B.SARAN
1.
Pada
waktu membuka grid – data- dan memilih file , maka akan muncul kkotak report 1
, pada saat itu , klik close dan boleh menyimpan report tersebut , juga tidak
masalah jika tidak menyimpannya
2.
Dalam
surfer tidak bisa me zoom dengan scroll
sebagaimana dalam software autocad , namun untuk mempermudah , cukup dengan
klik zoom realtime .
0 komentar: